Psikoterapi/Konseling,
Pendekatan Mental Illnes,
Bentuk Utama Terapi
Bentuk Utama Terapi
a. Psikoterapi dan Konseling
§ Persamaan
:
1.
dasar
: teori, metode & data ilmiah yang telah
dikaji secara empirik (observasi,
wawancara, test,
teori2)
2.
teknik2
ilmiah : pembicaraan, latihan2
3.
aturan : biaya, waktu,
tempat, alat2
§ Perbedaan
Konseling
|
Psikoterapi
|
Kurang
Intensif
|
Lebih Intensif
|
Preventif
|
Kuratif /
Reapartif
|
Fokus
(edukasi, vocational, perkembangan)
|
Fokus
(remedial)
|
Setting
(sekolah, industri, social work)
|
Setting (rumah
sakit, klinik, praktek pribadi)
|
Jumlah intervensi
kurang
|
Jumlah intervensi
lebih
|
supportive
|
rekonstructive
|
Persentase waktu yang digunakan oleh konselor &
psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :
PROSES
|
KONSELING %
|
PSIKOTERAPI %
|
Listening
|
20
|
60
|
questioning
|
15
|
10
|
evaluating
|
5
|
5
|
interpreting
|
1
|
3
|
supporting
|
5
|
10
|
explaining
|
15
|
5
|
informing
|
20
|
3
|
advising
|
10
|
3
|
ordering
|
9
|
1
|
Tujuan
yang ingin dicapai dalam psikoterapi biasanya meliputi beberapa aspek dalam
kehidupan manusia. Sehingga secara lebih rinci tujuan psikoterapi meliputi :
- · Memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar (nasehat sederhana, persuasi, direktif, suportif, hipnosis)
- · Mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk mengeksperisikan perasaan yang mendalam
- · Membantu klien mengembangkan potensinya
- · Mengubah kebiasan kurang bermanfaat menjadi kebiasaan yang lebih bermanfaat
- · Mengubah struktur kognitif individu guna menyesuaikan dengan kondisi yang ada
- · Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil keputusan dengan tepat
- · Meningkatkan pengetahuan diri atau insight
- · Meningkatkan hubungan antar pribadi
- · Mengubah lingkungan social indivdu
- · Mengubah proses somatic supaya mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesadaaran tubuh. Contoh latihan relaksai, yoga, tari, dan senam dapat digunakan untuk mengendalikan ketegangan tubuh
- · Mengubah status kesadaran untuk mengembangkan kesadaran , control, dan kreativitas diri.
Pengetahuan tentang psikoterapi sangat
berguna untuk;
·
Membantu penderita dalam memahami
dirinya , mengetahui sumbersumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri
serta memberikan perspektif masa depan yang lebih cerah dalam kehidupan jiwanya
·
Membantu penderita dalam menentukan
langkahlangkah praktis dan pelaksanaan terapinya. Diakui atau tidak, banyak
seseorang yang sebenarnya mengidap penyakit jiwa, namun ia tidak sadar akan
sakitnya, bahkan ia tidak mengerti dan memahami bagaimana seharusnya yang
diperbuat untuk menghilangkan penyakitnya
b.
Pendekatan Terhadap Mental Illnes
Perubahan
seperti apa yang akan diraih oleh suatu proses psikoterapi, biasanya
berhubungan dengan metode dan teknik yang digunakan oleh terapisnya,
berdasarkan pada teori kepribadian yang melandasi pemberian terapi.
Berikut
ini akan dijelaskan berbagai pendekatan menurut dua tokoh yaitu Ivey dkk dan
Corey terhadap mental ilness adalah sebagai berikut:
Ø Tujuan
psikoterapi psikodinamika menurut Ivey adalah membuat sesuatu yang tidak sadar
menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap
kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sistesis yang baru dari
konflik-konflik yang lama. Corey mengatakan tujuan psikoterapi menurut
psikodinamika sebagai membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang
disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah
lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Ø Ivey
menggambarkan tujuan psikoterapi Rogerian adalah untuk memberikan jalan
terhadap potensi yang dimiliki seseorang agar dapat menemukan dirinya sendiri
yang nyata dan ideal; mengeksploitasi emosi yang majemuk; memberi jalan bagi
pertumbuhan dirinya yang unik.
Ø Corey disisi lain menggambarkan tujuan
psikoterapi Rogerian sebagai pemberian suasana aman dan bebas agar klien
mengeksplorasi diri dengan enak sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang
mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang
sebelumnya ditolak atau terhambat untuk memungkinkan berkembang kearah
keterbukaan , memperkuat percaya diri, kemauan melakukan sesuatu dan
meningkatkan spontanitas dalam hidupnya.
Pendekatan-pendekatan
anatara lain :
Pendekatan eksistensian humanistic
Dirumuskan
tujuannya oleh Ivey sebagai proses untuk menemukan arti dan melakukan tindakan,
menyadarkan hal-hal yang azazi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan
diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya dalam mencapai
kematangan.
Corey
menyatakan tujuan pendekatan eksistensial humanistic sebagai upaya untuk
membantu seseorang mengetahui bahwa ia punya kebebasan dan menyadari
kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya untuk merangsang mereka mengenali
bahwa mereka bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian yang mereka piker
terjadi pada mereka sebelumnya dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat kebebasan.
Pendekatan behavioristik
Menurut
corey bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang tidak sesuai dan
mempelajari perilaku yang efektif. Ivey menyatakan tujuan psikoterapi
behavioristik sebagai upaya untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan
berprilaku senta untuk menggantikan dengan pola-pola perilaku yang sesuai.
Sehubungan
dengan terapi behavioristik ini ivey menjelaskan tujuan terapi kognitif
behavioristik yaitu untuk menghilangkan cara berfikir menyalahkan diri,
mengembangkan cara memandang lebih rasional dan toleran terhadap diri dan orang
lain, selanjutnya berperilaku nyata berdasarkan cara berfikir seperti itu.
Corey
merumuskan tujuan terapi kognitif behavioristik sekaligus rasional omitif yaitu
untuk menghilangkan cara pandang klien yang menyalahkan diri dan membantunya
memperoleh pandangan dalam hidup yang lebih rasional dan toleran untuk
memcahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
Pendekatan gestalt
Menurut
Ivey bertujuan agar seseorang lebih menyadari kehidupannya dan bertanggung
jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Sedangkan Corey menyatakan tujuan
pendekatan gestalt yaitu untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai
pengalamannya untuk merangsang menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada
di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungan terhadap ndorongan-dorongan
dari luar.
Pendekatan terapi realitas ( salah satu
bentuk terapi kognitif)
Menurut
Ivey bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa campur tangan orang
lain agar mampu menemukan keputusan yang bertanggungjawab dan untuk bertindak
dengan menyadari sepenuhnya akibat-akibat tindakan tersebut. Corey merumuskan
tujuan terapis realitas yaitu untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya serta merangsang untuk menilai apa yang sedang
dilakukan dan memeriksa seberapa jauh tindakannya dapat berhasil.
c.
Bentuk Terapi
Berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai, psikoterapi dibedakan atas:
1. Psikoterapi
Suportif:
Tujuan:
a. Mendukung
funksi-funksi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
b. Memperluas
mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
c. Perbaikan
ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
Cara atau
pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis,
desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.
2. Psikoterapi
Reedukatif:
Tujuan:
a. Mengubah
pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk
kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara atau pendekatan:
Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
3. Psikoterapi
Rekonstruktif:
Tujuan :
a. Dicapainya tilikan (insight) akan
konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur
kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan:
Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich,
Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
Menurut
“dalamnya”, psikoterapi terdiri atas:
ü superfisial,
yaitu yang menyentuh hanya kondisi atau proses pada “permukaan”, yang tidak
menyentuh hal-hal yang nirsadar atau materi yangdirepresi.
ü mendalam
(deep), yaitu yang menangani hal atau proses yang tersimpan dalam alam nirsadar
atau materi yang direpresi.
Menurut
teknik yang terutama digunakan, psikoterapi dibagi
menurut teknik perubahan yang digunakan, antara lain:
1. psikoterapi ventilatif,
2. sugestif,
3. katarsis,
4. ekspresif,
5. operant conditioning,
6. modeling,
7. asosiasi bebas,
8. Interpretatif.
1. psikoterapi ventilatif,
2. sugestif,
3. katarsis,
4. ekspresif,
5. operant conditioning,
6. modeling,
7. asosiasi bebas,
8. Interpretatif.
Menurut konsep teoretis tentang
motivasi dan perilaku, psikoterapi dapat dibedakan menjadi:
1.
Psikoterapi
perilaku atau behavioral (kelainan mental-emosional
dianggap teratasi bila deviasi perilaku telah dikoreksi)
2.
Psikoterapi kognitif (problem diatasi
dengan mengkoreksi sambungan kognitif automatis yang “keliru”.
3.
Psikoterapi
evokatif, analitik, dinamik (membawa ingatan, keinginan,
dorongan, ketakutan, dll. yang nirsadar ke dalam kesadaran).
Psikoterapi kognitif
dan perilaku banyak bersandar pada teori belajar, sedangkan psikoterapi dinamik
berdasar pada konsep-konsep psikoanalitik Freud dan pasca-Freud.
Menurut setting-nya,
psikoterapi terdiri atas psikoterapi individual dan kelompok (terdiri atas
terapi marital/pasangan, terapi keluarga, terapi kelompok).
a. Terapi
marital atau pasangan diindikasikan bila ada problem di antara pasangan,
misalnya komunikasi, persepsi,dll.
b. Terapi
keluarga, dilakukan bila struktur dan fungsi dalam suatu keluarga tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Bila salah satu anggota keluarga mengalami
gangguan jiwa, akan mempengaruhi keadaan dan interaksi dalam keluarga dan
sebaliknya, keadaan keluarga akan mempengaruhi gangguan serta prognosis pasien.
Untuk itu seluruh anggota keluarga diwajibkan hadir pada setiap sesi terapi.
c. Terapi
kelompok, dilakukan terhadap sekelompok pasien (misalnya enam atau delapan
orang), oleh satu atau dua orang terapis. Metode dan caranya bervariasi; ada
yang suportif dan bersifat edukasi, ada yang interpretatif dan analitik.
Kelompok ini dapat terdiri atas pasien-pasien dengan gangguan yang berbeda,
atau dengan problem yang sama, misalnya gangguan makan, penyalahgunaan zat,
dll. Diharapkan mereka dapat saling memberikan dukungan dan harapan serta dapat
belajar tentang cara baru mengatasi problem yang dihadapi.
Menurut nama pembuat teori atau
perintis metode psikoterapeutiknya, psikoterapi dibagi
menjadi psikoanalisis Freudian, analisis Jungian, analisis transaksional Eric
Berne, terapi rasional-emotif Albert Ellis, konseling non-direktif Rogers,
terapi Gestalt dari Fritz Perls, logoterapi Viktor Frankl, dll.
Menurut teknik tambahan khusus yang
digabung dengan psikoterapi, misalnya narkoterapi,
hypnoterapi, terapi musik, psikodrama, terapi permainan dan peragaan (play
therapy), psikoterapi religius, dan latihan meditasi.
Sumber :
http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13988/pengantr-fix.doc
http://xa.yimg.com/kq/groups/20899393/125933547/name/Psikoterapi.doc
http://www.rsjlawang.com/artikel_080512a.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar