Bagan 1
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Handoko (1984) mendefinisikan perencaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Dalam perencanaan manajer memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir. Hasil dari proses perencanaan adalah berupa rencana.
Analisis
Kementerian Keuangan khususnya di Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran dan Pusintek sedang menanti
diterapkanya SPAN sebagai sebuah perubahan besar di institusi ini. SPAN sebagai
sebuah sistem akan membawa perubahan besar tidak hanya perubahan dari sistem
lama ke sistem baru tetapi juga perubahan proses bisnis dan tentunya juga
dengan segala implikasinya.
Mereka membuat suatu perencanaan yang besar dalam
suatu perusahaan yaitu berupa pergantian sistem lama ke sistem baru serta
proses bisnis dengan segala implikasi yang akan mengubah dan mengembangkan
perusahaan mereka.
Salah satu dari implikasi tersebut adalah adanya rightsizing policy yang akan diterapkan
di Kementerian Keuangan terkait perubahan struktur organisasi. Rightsizing
policy adalah kebijakan yang diambil oleh pemangku kebijakan untuk menentukan
bentuk organisasi yang ideal.
Pengertian
rightsizing tidak hanya mengacu pada upaya perampingan organisasi tetapi juga,
upaya untuk memperbesar organisasi.
Suatu perusahaan yang didirikan akan berkembang dan maju
apabila, adanya suatu perencanaan yang matang dari pemimpin dan para staf yang
bekerja di dalamnya. Perencanaan dan strategi-strategi sebaik terus mengalami
perubahan dan kemajuan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Di samping itu SPAN tidak hanya memperhatikan perkembangan
perusahaannya dari sudut kwalitas strategi, namun mereka juga melihat dari
sudut para karyawannya yang sering di pindah tugaskan. Seringnya di pindah
tugaskan, mungkin akan membuat proses kinerja yang menurun.
Dalam proses rightsizing sebuah organisasi, mentalitas
pegawai bersifat lebih tidak stabil karena adanya pemindahan pegawai yang
mungkin tidak diinginkan, sehingga mudah sekali terpengaruh dan berdampak pada
menurunnya semangat kerja dan rendahnya produktivitas. Guna mengantisipasi hal
tersebut maka proses rightsizing, perlu didukung
oleh visionary leadership dan reward successes.
Visionary leadership merupakan cara pandang strategis yang
dimiliki oleh pimpinan organisasi untuk mengkomunikasikan berbagai alasan serta
langkah-langkah pelaksanaan rightsizing kepada para pegawai dan masyarakat
luas, sehingga diharapkan memperoleh dukungan secara optimal.
Dalam konteks SPAN hal ini dilaksanakan oleh Tim CMC (Change
Management and Communication) SPAN dengan melalui media KISS (Komite
Impliemntasi SPAN dan SAKTI).
SPAN sangat
memperhatikan kinerja para karyawannya, sehingga untuk menghindari penurunan
kinerja dan motivasi karyawannya, SAPAN membuat sistem Reward success.
Reward Succes
merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh pimpinan organisasi kepada
kelompok kerja yang berprestasi atau berbagai gagasan untuk memajukan
organisasi.
dengan adanya reward succes ini, dimanapun penetapan para karyawan, kinerja mereka tidak akan mengalami penurunan, justru akan termotivasi dalam pengembangan perusahaan tersebut.
dengan adanya reward succes ini, dimanapun penetapan para karyawan, kinerja mereka tidak akan mengalami penurunan, justru akan termotivasi dalam pengembangan perusahaan tersebut.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi. T. Hani Handoko (1990) mengemukakan bahwa struktur organisasi
disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih
efektif. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh
kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi dan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisas
Pengorganisasian yang dilakukan oleh SPAN cukup berada dalam
tingkat atau level yang baik.
Dalam hal Penajaman Fungsi Perbendaharaan meliputi penajaman
fungsi pembinaan SDM, kehumasan, dan keterbukaan informasi publik, penajaman
fungsi monitoring penyerapan pagu anggaran, penajaman fungsi sebagai pembinaan,
koordinasi, dan supervisi pelaksanaan fungsi perbendaharaan.
Implementasi SPAN membawa dampak yang cukup besar bagi KPPN
karena adanya beberapa perubahan proses bisnis. Proses bisnis di KPPN yang
mengalami perubahan cukup mendasar antara lain proses bisnis yang terkait
dengan manajemen komitmen, manajemen kas dan manajemen pembayaran serta
manajemen pelaporan. Perubahan proses bisnis juga membawa pengaruh bagi
perubahan pada beberapa tugas pokok dan fungsi di KPPN. Selain terkait
perubahan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, KPPN juga mengalami perubahan
struktur organisasi. Sehingga perkembangan suatu perusahaan lebih baik lagi dan
hasil yang diterima juga akan maksimal.
Sumber : Stoner A.F James dan R . Edward Freeman. Manajemen
edisi ke lima. University of Virginia 1995.
Cribbin James J .Kepemimpinan Strategi mengefektifkan
organisasi.199
http://www.span.depkeu.go.id/content/strategi-penentuan-struktur-organisasi-kppn-yang- ideal